LAMPUNG – Kebahagiaan terpancar dari wajah Dahlan (44) dan sang isteri Misriwati (43). Pasang suami istri tersebut dianugerahi buah hati ketiga yang lahir di atas kapal Kirana II saar melakukan perjalanan mudik lebaran 2018.
Dahlan menyebut, sebelum mudik ke Belitang Provinsi Sumatera Selatan, usia kandungan sang isteri sudah memasuki sembilan bulan namun belum ada tanda akan bersalin. Namun saat sudah berada di atas Kapal Kirana II, sang isteri merasakan kontraksi dan akan bersalin.
Warga asal Kampung Kalong Tegal Kecamatan Kibing Kabupaten Serang Provinsi Banten tersebut langsung meminta pertolongan dari kru kapal milik PT. Dharma Lautan Utama DLU. Kapal Kirana II berangkat dari dermaga I Merak pada pukul 14.00 WIB dan sandar di dermaga I Bakauheni sekira pukul 16.35 WIB. Proses persalinan anak ketiga tersebut dibantu oleh perawat yang ada di kapal.
Dahlan menyebut, Dahlia Kirana Putri merupakan anak ketiga. Dua anak sebelumnya adalah, anak pertama laki laki bernama Nurkim yang duduk di bangku SMA dan anak kedua bernama Dina yang duduk dibangku kelas 3 SD.
Setelah mendapat pertolongan dari perawat yang disediakan di atas kapal DLU, bayi yang lahir dengan berat 2.600 gram tersebut langsung diselimuti. Petugas kesehatan dari Kantor Kesehatan Kelas II Panjang dengan ambulans dari PT ASDP Bakauheni bahkan sudah disiagakan untuk membantu Misriwati melahirkan.
“Saya berangkat mudik sekeluarga dengan kendaraan pribadi untuk memudahkan isteri yang sedang mengandung dan tidak menyangka melahirkan di kapal, tapi Alhamdulilah bayi dalam kondisi sehat,” terang Dahlan mengomentari kelahiran anaknya di atas kapal Kirana II saat sandar di dermaga satu pelabuhan Bakauheni, Selasa (12/6/2018).
Sementara Misriwati menyebut, tidak menyangka akan melahirkan di kapal. Saat akan melakukan perjalanan mudik, tidak ada firasat akan mengalami kontraksi saat berlayar.
Budi,S.Kep, perawat yang ditempatkan di kapal Kirana II menyebut langsung memberikan pertolongan pertama saat ada informasi keberadaan penumpang yang akan melahirkan. Beruntung dengan bimbingannya, dan pengalaman sang ibu yang sudah pernah melahirkan, bayi bisa dilahirkan dalam kondisi sehat dan selamat.
Kepada petugas Kantor Kesehatan Kelas II Panjang ia memberi saran agar saat dibawa ke pusat kesehatan pratama atau Puskesmas, bayi tersebut segera mendapatkan imunisasi. “Saya sarankan agar bayi segera diimunisasi mengingat kekebalan tubuh harus segera diperoleh karena bayi lahir di perjalanan,” papar Budi.
Kepala cabang PT. Dharma Lautan Utama (DLU) Sunaryo, selaku pemilik kapal mengaku bahagia dengan kejadian bayi lahir tersebut. Kejadian seorang penumpang melahirkan di atas kapal milik perusahaan DLU tercatat sudah tiga kali. Sesuai aturan pelayaran, bayi yang lahir di atas kapal diberi nama oleh sang nahkoda.
Nama Dahlia Kirana Putri diberikan oleh sang nahkoda Kirana II, Joh Wuaten. Peristiwa kelahiran bayi di atas kapal yang ketiga disebutnya merupakan sebuah rezeki bagi perusahaan pelayaran tersebut. Sunaryo bahkan memastikan perusahaan DLU akan berkunjung ke rumah orangtua bayi yang lahir dan memberi tali asih.
“Paling istimewa bentuk apresiasi kami, bayi yang lahir hari ini diberi nama Dahlia Kirana Putri bisa naik kapal DLU free selamanya,” terang Sunaryo.
Selain mendapat pertolongan dari petugas medis di kapal, petugas KKP kelas II Panjang, bayi Dahlia Kirana Putri langsung dibawa ke Puskesmas terdekat. Peristiwa kelahiran Dahlia Kirana Putri tercatat sebagai bayi lahir selama angkutan lebaran 2018 di lintas Selat Sunda di atas kapal roll on roll off (roro) rute Merak-Bakauheni dan sebaliknya.